Sabtu, 19 April 2014

OUR INSPIRATIONS

30/10/11
OUR INSPIRATIONS:

Sejatinya, banyak sekali mereka yang berbuat tanpa banyak berkata-kata..
Diantara mereka, berperan tanpa kebanyakan rencana…
Sejatinya, banyak sekali yang dilakukan dalam “kesunyian”,
namun bermakna…
Tak perlu kegaduhan ataupun pencitraan,
berbuat saja dengan segenap keikhlasan, dan biarkanlah TUHAN Bekerja untuk menyempurnakan…..
Dan diantara mereka, inilah yang menjadi inspirasi,
dan motivator bagi kami…….

1.      Bu Muslimah
Hampir semua orang terpana, ketika nama perempuan ini menjadi tokoh protagonist dalam novel debutan Andrea Hirata, Laskar Pelangi. Ternyata, tokoh Bu Muslimah itu benar-benar ada.
Bukan orang kaya maupun lulusan pendidikan tinggi, tekad, kesungguhan dan perjuangannya memperbaiki pendidikan di kampungnya di tengah keterbatasan, membuat malu banyak orang.
Dengan 10 muridnya di SD. Muhammadiyah Belitong, Bu Muslimah melewati hari-harinya untuk mengajar dalam segala kebersahajaan. Tak seberapa “reward” yang ia terima, tapi keikhlasan dan cintanya pada murid-muridnya, teramat berkesan. Dan seorang Ikal kecil, tak pernah melupakan sosok Ibu guru teladan itu, hingga dibawanya dalam novel inspiratifnya yang ditulisnya puluhan tahun kemudian…

2.      Suster “Apung” Rabiah (50 tahun)
Seorang perawat yang lebih dari 26 tahun mengabdikan dirinya melayani kesehatan masyarakat di Laut Flores, NTT. Hampir setiap hari menerjang ombak dengan perahu tradisional mengunjungi pulau-pulau kecil untuk menyelamatkan nyawa manusia.
Beliau bisa berhari-hari terapung di atas kapal untuk mengunjungi orang-orang yang membutuhkan layanan kesehatan. Beliau ditempatkan di Saka, Flores sebagai tenaga kesehatan. Di Saka ada 25 pulau dan tak ada seorangpun bidan atau dokter.
Walaupun sudah puluhan tahun mengabdi dengan perjuangan demikian rupa, sampai tahun 2008 beliau belum diangkat menjadi PNS. Tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi. Hidup dalam kesderhanaan, tak membuatnya berhenti untuk melanjutkan pengabdian (Kick Andy, kumpulan kisah inspiratif 1)

3.      Diana Bacin (29 tahun)
Alumni Fakultas Kedokteran UGM ini, bertugas sebagai dokter PTT (pegawai tidak tetap) di Kepulauan Maya-Karimata, Ketapang, Kalimantan Barat. Dia harus menghadapi tantangan karena masyarakat disana lebih percaya dukun daripada dokter. Sebelum Diana datang, selama 9 tahun daerah itu tidak memiliki dokter. Dia tergolong tangguh, sebab banyak dokter yang ditugaskan disana mengundurkan diri dan tidak tahan, bahkan ada yang sampai mengalami gangguan jiwa.
Diana adalah dokter perempuan pertama yang bertugas disana, dan dialah yang paling bertahan dalam kurun 9 tahun terakhir (Kick Andy, kumpulan kisah inspiratif 1)

4.      Wanhar (47 tahun)
Menjadi guru di usia 15 tahun. Keadaan mamaksanya demikian. Baru saja lulus SD, guru satu-satunya sekaligus Kepala sekolah di SDN di Muara Enim, Sumatera Selatan, memasuki masa pensiun. Wanhar ditunjuk untuk menggantikan posisinya, sebab tak ada yang berminat menjadi guru di kampungnya.
Dengan segala keterbatasan yang ada, jadilah bocah 15 tahun itu menjadi guru bagi adik-adik kelasnya sendiri. Sekitar 60 murid, tak mampu membayar iuran yang diwajibkan  sebesar Rp 5.000 per bulan. Untuk itulah Wanhar “memutar otak” untuk mencari tambahan penghasilan. Dan dia menjadi buruh penyadap karet agar tidak membebani orang tua murid untuk membayar “upah mengajarnya”.
Selain murid yang miskin, kondisi sekolah juga memprihatinkan. Hanya memiliki dua kelas, dindingnya lapuk dan atapnya bolong-bolong. Saat ini, Wanhar dibantu oleh adik dan keponakannya yang tamatan SMU untuk mengajar, dan hanya digaji Rp 58.000 sebulan.  (Kick Andy, kumpulan kisah inspiratif 2)

5.      Jufri Umar
Dia, putus sekolah di usia 12 tahun saat kelas 5 SD. Dia putus sekolah karena miskin. Di usia itu, orang tuanya meninggal dunia, dan ia harus menghidupi ketiga adiknya. Jadilah ia tulang punggung ekonomi keluarga.
Tapi, dia tidak membiarkan dirinya bodoh, ia bertekad untuk terus belajar walaupun tanpa menghasilkan ijazah. Sampai suatu saat, ia mengikuti sebuah sekolah diniyah yang bangunannya tidak layak menjadi sebuah sekolah. Ditambah lagi pembelajarannya, menurut laki-laki ini ketinggalan jaman. Saat dia mempertanyakan proses pembelajaran itu, ia malah ditantang untuk mengajar. Dan jadilah ia mencoba sesuatu yang mulanya “asing” bagi dirinya.
Ketekunan dan kesungguhannya dalam mengajar dan melalui masa-masa sulit, membuat pemilik sekolah salut kepadanya. Dia pun dipercaya sebagai kepala sekolah dari tahun 1986-1992.
Dialah Jufri Umar, bintang tamu dalam acara Kick Andy yang bertema pendidikan, juga salah satu nominator zero to hero. Di bawah kepemimpinan Jufri Umar, sekolah yang tadinya hanya MI, akhirnya dapat berkembang sampai memiliki Tsanawiyah. Bahkan beberapa kali murid-muridnya berprestasi setiap kali ujian nasional diadakan. Sekolah yang didirikan Jufri, menggratiskan semua biaya pendidikan bagi murid-muridnya, jauh sebelum BOS diluncurkan.
Apa yang membuatnya menggratiskan biaya sekolah bagi murid-muridnya? Ternyata pengalaman tidak bisa melanjutkan sekolah karena kemiskinan yang membuatnya termotivasi mendirikan sekolah gratis.
“Supaya anak-anak di desa say, tidak bernasib sama seperti saya. Bahkan, saya pernah bercita-cita, seandainya saya kay, orang satu desa saya gratiskan sekolah. Ternyata belum kaya itu sudah terwujud,” katanya dalam wawancara dengan Andy Noya.
Untuk mendapatkan tambahan penghasilan, Jufri umar tetap bertani dan bekerja serabutan. Dia juga pernah memperoleh uang dari menuliskan pembelaan hokum perdata. Uang itu sebagian dia sisihkan untuk keperluan pembangunan sekolah.
Menurutnya, orangtua murid di sekolahnya, tidak mungkin menanggung biaya pembangunan sekolah. “90% orangtua murid adalah TKI yang bermasalah, korban trafficking, putus kontrak, tidak dibayar, dianiaya. Pulang ke kampong, mereka tidak bawa uang, “ tuturnya.
Sekarang, bangunan sekolah yang dirintis Jufri, sudah tegrolong bagus. Ada gedung yang bertingkat dan sedang membangun asrama untuk murid yatim piatu. Walaupun demikian, Jufri Umar masihlah sosok orang yang sederhana. (kumpulan kisah inspiratif 2)

Continued…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar