30/10/11
OUR INSPIRATIONS:
Sejatinya, banyak sekali mereka yang berbuat tanpa banyak berkata-kata..
Diantara mereka, berperan tanpa kebanyakan rencana…
Sejatinya, banyak sekali yang dilakukan dalam “kesunyian”,
namun bermakna…
Tak perlu kegaduhan ataupun pencitraan,
berbuat saja dengan segenap keikhlasan, dan biarkanlah TUHAN Bekerja untuk menyempurnakan…..
Dan diantara mereka, inilah yang menjadi inspirasi,
dan motivator bagi kami…….
1. Bu Muslimah
Hampir semua orang terpana, ketika nama perempuan ini menjadi tokoh protagonist dalam novel debutan Andrea Hirata, Laskar Pelangi. Ternyata, tokoh Bu Muslimah itu benar-benar ada.
Bukan
orang kaya maupun lulusan pendidikan tinggi, tekad, kesungguhan dan
perjuangannya memperbaiki pendidikan di kampungnya di tengah
keterbatasan, membuat malu banyak orang.
Dengan
10 muridnya di SD. Muhammadiyah Belitong, Bu Muslimah melewati
hari-harinya untuk mengajar dalam segala kebersahajaan. Tak seberapa
“reward” yang ia terima, tapi keikhlasan dan cintanya pada
murid-muridnya, teramat berkesan. Dan seorang Ikal kecil, tak pernah
melupakan sosok Ibu guru teladan itu, hingga dibawanya dalam novel
inspiratifnya yang ditulisnya puluhan tahun kemudian…
2. Suster “Apung” Rabiah (50 tahun)
Seorang
perawat yang lebih dari 26 tahun mengabdikan dirinya melayani kesehatan
masyarakat di Laut Flores, NTT. Hampir setiap hari menerjang ombak
dengan perahu tradisional mengunjungi pulau-pulau kecil untuk
menyelamatkan nyawa manusia.
Beliau
bisa berhari-hari terapung di atas kapal untuk mengunjungi orang-orang
yang membutuhkan layanan kesehatan. Beliau ditempatkan di Saka, Flores
sebagai tenaga kesehatan. Di Saka ada 25 pulau dan tak ada seorangpun
bidan atau dokter.
Walaupun
sudah puluhan tahun mengabdi dengan perjuangan demikian rupa, sampai
tahun 2008 beliau belum diangkat menjadi PNS. Tapi tidak menyurutkan
semangatnya untuk mengabdi. Hidup dalam kesderhanaan, tak membuatnya
berhenti untuk melanjutkan pengabdian (Kick Andy, kumpulan kisah
inspiratif 1)
3. Diana Bacin (29 tahun)
Alumni
Fakultas Kedokteran UGM ini, bertugas sebagai dokter PTT (pegawai tidak
tetap) di Kepulauan Maya-Karimata, Ketapang, Kalimantan Barat. Dia
harus menghadapi tantangan karena masyarakat disana lebih percaya dukun
daripada dokter. Sebelum Diana datang, selama 9 tahun daerah itu tidak
memiliki dokter. Dia tergolong tangguh, sebab banyak dokter yang
ditugaskan disana mengundurkan diri dan tidak tahan, bahkan ada yang
sampai mengalami gangguan jiwa.
Diana
adalah dokter perempuan pertama yang bertugas disana, dan dialah yang
paling bertahan dalam kurun 9 tahun terakhir (Kick Andy, kumpulan kisah
inspiratif 1)
4. Wanhar (47 tahun)
Menjadi
guru di usia 15 tahun. Keadaan mamaksanya demikian. Baru saja lulus SD,
guru satu-satunya sekaligus Kepala sekolah di SDN di Muara Enim,
Sumatera Selatan, memasuki masa pensiun. Wanhar ditunjuk untuk
menggantikan posisinya, sebab tak ada yang berminat menjadi guru di
kampungnya.
Dengan
segala keterbatasan yang ada, jadilah bocah 15 tahun itu menjadi guru
bagi adik-adik kelasnya sendiri. Sekitar 60 murid, tak mampu membayar
iuran yang diwajibkan sebesar
Rp 5.000 per bulan. Untuk itulah Wanhar “memutar otak” untuk mencari
tambahan penghasilan. Dan dia menjadi buruh penyadap karet agar tidak
membebani orang tua murid untuk membayar “upah mengajarnya”.
Selain
murid yang miskin, kondisi sekolah juga memprihatinkan. Hanya memiliki
dua kelas, dindingnya lapuk dan atapnya bolong-bolong. Saat ini, Wanhar
dibantu oleh adik dan keponakannya yang tamatan SMU untuk mengajar, dan
hanya digaji Rp 58.000 sebulan. (Kick Andy, kumpulan kisah inspiratif 2)
5. Jufri Umar
Dia,
putus sekolah di usia 12 tahun saat kelas 5 SD. Dia putus sekolah
karena miskin. Di usia itu, orang tuanya meninggal dunia, dan ia harus
menghidupi ketiga adiknya. Jadilah ia tulang punggung ekonomi keluarga.
Tapi,
dia tidak membiarkan dirinya bodoh, ia bertekad untuk terus belajar
walaupun tanpa menghasilkan ijazah. Sampai suatu saat, ia mengikuti
sebuah sekolah diniyah yang bangunannya tidak layak menjadi sebuah
sekolah. Ditambah lagi pembelajarannya, menurut laki-laki ini
ketinggalan jaman. Saat dia mempertanyakan proses pembelajaran itu, ia
malah ditantang untuk mengajar. Dan jadilah ia mencoba sesuatu yang
mulanya “asing” bagi dirinya.
Ketekunan
dan kesungguhannya dalam mengajar dan melalui masa-masa sulit, membuat
pemilik sekolah salut kepadanya. Dia pun dipercaya sebagai kepala
sekolah dari tahun 1986-1992.
Dialah
Jufri Umar, bintang tamu dalam acara Kick Andy yang bertema pendidikan,
juga salah satu nominator zero to hero. Di bawah kepemimpinan Jufri
Umar, sekolah yang tadinya hanya MI, akhirnya dapat berkembang sampai
memiliki Tsanawiyah. Bahkan beberapa kali murid-muridnya berprestasi
setiap kali ujian nasional diadakan. Sekolah yang didirikan Jufri,
menggratiskan semua biaya pendidikan bagi murid-muridnya, jauh sebelum
BOS diluncurkan.
Apa
yang membuatnya menggratiskan biaya sekolah bagi murid-muridnya?
Ternyata pengalaman tidak bisa melanjutkan sekolah karena kemiskinan
yang membuatnya termotivasi mendirikan sekolah gratis.
“Supaya
anak-anak di desa say, tidak bernasib sama seperti saya. Bahkan, saya
pernah bercita-cita, seandainya saya kay, orang satu desa saya gratiskan
sekolah. Ternyata belum kaya itu sudah terwujud,” katanya dalam
wawancara dengan Andy Noya.
Untuk
mendapatkan tambahan penghasilan, Jufri umar tetap bertani dan bekerja
serabutan. Dia juga pernah memperoleh uang dari menuliskan pembelaan
hokum perdata. Uang itu sebagian dia sisihkan untuk keperluan
pembangunan sekolah.
Menurutnya,
orangtua murid di sekolahnya, tidak mungkin menanggung biaya
pembangunan sekolah. “90% orangtua murid adalah TKI yang bermasalah,
korban trafficking, putus kontrak, tidak dibayar, dianiaya. Pulang ke
kampong, mereka tidak bawa uang, “ tuturnya.
Sekarang,
bangunan sekolah yang dirintis Jufri, sudah tegrolong bagus. Ada gedung
yang bertingkat dan sedang membangun asrama untuk murid yatim piatu.
Walaupun demikian, Jufri Umar masihlah sosok orang yang sederhana.
(kumpulan kisah inspiratif 2)
Continued…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar